Amerta panjang kertas memberi bukti dari setiap sisi. Membentuk kupu-kupu dari lipatan simetris, hingga layak untuk dipuji. Dengan tempelan pernak-pernik, Tuhan memberiku kupu-kupu kertas yang paling cantik. Kendati ia terjatuh di genangan air, Robekannya berubah jadi hiasan baru di akhir. Beradaptasi kian akan menjadi hal biasa, Tetapi jangan biarkan ia terjatuh di Bantala, Karena jangka waktunya tidak akan lama, Hingga ia bisa sampai di suatu menara. Rumor menyimpulkan tanpa melihat fakta, Mengatakan Kupu-kupu kertas bukan hal yang nyata, Ia datang mendekap erat ke celah hati yang terbuka, Memperlihatkan proses lipatan yang mengingatkannya pada luka, Rumor terjebak dalam satu masa, Hingga akhirnya ia percaya, Kupu-kupu kertas menempati setiap jiwa, Meski dengan kertas yang berbeda, Ia indah dengan setiap pernak perniknya