Aku tidak mau menganggap dia sebagai teman dekat karena aku tidak mau mengakui bahwa kami memiliki keterikatan batin yang membuat kami memperdulikan eksistensi satu sama lain. Kami hanya saling berhubungan saat aku membutuhkannya. Saat aku butuh teman untuk melampiaskan rasa frustasi di kepala tanpa harus khawatir untuk memberikan balasan yang setimpal untuknya. .... Tidak ada harapan dalam hubungan aku dan dia. Aku bahkan tidak bisa menyebut hubungan apa yang kami jalani. Kami terlalu asing untuk disebut teman tetapi terlalu nyaman untuk disebut orang asing. ... Narasi seorang wanita tentang perasaan sayang tanpa nama yang terlalu takut untuk ia akui, tetapi jalinan waktu memberikannya warna dan guncangan yang menuntut pelampiasan. ~Happy reading
6 parts