"Tidak perlu takut...." bisik suara dalam kepalaku. "Tenang saja. Ini semua hanya mimpi." Bibirnya membentuk senyum dingin. "Hanya mimpi buruk... Tidurlah," pinta suara itu. Air mataku mengalir, dalam gelap aku menatap sosok yang menindihku di lantai. Tangannya menahan rontaanku. "Tenang Ashley... Ini tidak akan sakit. Oke?" Hal terakhir yang aku lihat adalah ekspresi ibu yang tidak bisa kuartikan.