Di lantai 99 Menara Biru.
Thud
"Salam untuk Naga Biru Besar!"
Boneka berjubah biru berlutut dengan satu kaki di depan patung es raksasa berbentuk naga, memberi hormat.
Kemudian,
- "Zelga, bagaimana situasinya?"
Suara Kin Aster, pemimpin Naga Biru, keluar dari patung es.
"Menara hingga lantai 62 terendam air, dan tanda-tanda Zaman Es terlihat dari lantai 20."
- "Hmm. Itu serius."
Suara Kin semakin dalam menanggapi Petani Menara Biru, lapor Zelga.
Saat Menara Merah mengumpulkan energi api Naga Merah, menyebabkan kekeringan dan penggurunan, Menara Biru mengumpulkan energi air Naga Biru, yang menyebabkan hujan lebat dan Zaman Es.
- "Berapa banyak Elixir Api yang tersisa?"
"Sekitar satu juta."
- "Tidak cukup. Paling-paling, itu akan berlangsung sekitar satu tahun."
"Aku minta maaf. Produksi Elixir Api telah menurun karena lahan untuk mengolah Bunga Api, bahan yang paling penting, telah berkurang."
Elixir Api, yang diproduksi Zelga melalui alkimia, berperan dalam menciptakan panas yang hebat yang untuk sementara melemahkan energi air di sekitarnya saat digunakan. Namun, durasi panasnya singkat dan jangkauannya terbatas, sehingga hanya sedikit menunda datangnya hujan lebat dan Zaman Es.
Saat keduanya melanjutkan percakapan mereka,
- "Dimengerti. Berusahalah sedikit lebih keras untuk saat ini."
"Ya, aku akan pergi!"
Percakapan berakhir tanpa hasil yang berarti.
***
"Aku, Pembunuh Dewa?"
Sejun tidak dapat memahami bagaimana dia bisa membunuh dewa.
"Apakah ada dewa di jagung ini yang bernama Caiman?"
Sejun sempat memeriksa jagung yang baru saja dia panen namun segera menyimpulkan,
"Tidak, itu tidak mungkin."
Kemudian...
"Apakah itu Wakil Ketua Theo lagi?"
Ketika peristiwa yang tidak dapat dijelaskan terjadi, biasanya hal itu melibatkan Theo, jadi Sejun mengaitkannya dengan perbuatan Theo.
Crunch crunch
[Anda telah memanen Stamina Jagung.]
[Pengalaman kerja Anda sedikit meningkat.]
[Kemahiran Anda dalam Memanen Lv. 8 sedikit meningkat.]
[Karena energi Dingin yang terkandung dalam Sabit Kesegaran, tanggal kedaluwarsa tanaman yang dipanen meningkat 5 hari.]
[Anda telah memperoleh 70 poin pengalaman.]
Sejun melanjutkan memanen jagung.
Beberapa saat kemudian,
"Hehe, aku memanen cukup banyak."
Sejun merasa senang melihat jagung yang telah dipanennya.
[Jiwamu terasa terpenuhi.]
[Kekuatan Mentalmu meningkat 1.]
Seiring dengan pesan tersebut, Kekuatan Mentalnya meningkat.
"Baiklah, waktunya memanen tomat ceri."
