early i know a world

2 1 0
                                    

nama saya denia putri purwarman biasa saya dipanggil nia, saya sekarang duduk di bangku kelas 3 sma di salah satu SMA favorite di bandung, saya tinggal bersama kakak sepupu saya, karena ibu dan abah di kampung mempercayai saya ikut kakak sepupu saya dari kecil. 

dulu saya sempat mengira ibu dan abah saya itu seperti kakek dan nenek saya sedangkan kakak sepupu saya ini sudah seperti ibu kandung saya sendiri, karena dari bayi saya sudah di adopsi oleh beliau. dan kenapa saya tetap di bandung dan tidak kembali ke kampung halaman saya di solo? selain saya sudah nyaman dengan ibun, saya juga udah nyaman tinggal di kota besar ini dan saya tidak bisa jauh dari kakak saya ini. 

ibun adalah panggilan akrab kakak sepupu  saya, karena saya anak angkat dari keluarga puwarman jadi saya sudah dianggap anak sulung dari keluarga ini. semua adik- adik angkat saya sangat takut dengan saya, selain saya tegas dan saya juga tipe orang yang malas di ajak bercanda. 

nama adik angkat saya yaitu dimas, anabel dan intan. mereka adalah anak kakak sepupu saya bisa dibilang mereka itu asisten saya, selain mereka fakir ilmu dari saya, mereka juga sering minta uang ke saya karena uang jajan mereka sering dikurangi akibat dari nilai mereka yang merosot dan sering buat ulah di sekolah. bukan bermaksud sombong, diantara anak ibun dan Bubuh saya adalah anak yang paling berprestasi, mau itu dari segi akedemik ataupun dari seni.

* hari perpisahan telah tiba

semua siswa sedang memasuki gedung hotel bintang 4 dibandung, saya bersama sahabat saya bernama levita masuk, seketika di pintu gerbang saya berjumpa laurent yang tersenyum sengit melihat saya dan levita mengenakan kebaya dan sanggul seperti ibu- ibu mau ke acara pernikahan.  berbeda halnya dengan kak levin adalah abang kandung lauren yang juga mahasiswa kedokteran di universitas indonesia, ia tersenyum dan melambaikan tangan kepada saya dan levita. mendadak jantung ini seperti paculan gendang yang irevesible, dia memberikan senyuman semanis itu dan berkata bahwa saya terlihat cantik hari ini.

saya tidak pernah menyangka sebelumnya akan bertemu si doi lagi, beberapa bulan yang lalu saya berkenalan dan jatuh cinta kepada nya. selain dia tampan dia juga seorang pria yang sangat jenius, banyak sekali angkatan ku yang mengagumi kak levin dan laurent. tetapi entah kenapa aku bisa sesuka ini pada kak levin, dia adalah pria yang pertama ku idamkan dan orang pertama yang buat aku gugup jika bertemu.

laurent menghampiri ku sambil membawa bunga, " nia, nih untuk kamu dari abang ganteng" sontak laurent memberikan bunga itu pada ku. aku pun memasang wajah bingung padahal aku sangat senang di beri bunga oleh kak levin. " hah? maksudnya bunga ini apa ia ren?" tanya ku pasca menerima bunga tersebut. kak levin pun menghampiri kami bertiga dan berbica pada ku bahwa bunga itu untuk ku, selain untuk ucapan perpisahan bunga itu juga diberikan sebagai tanda welcome dari kakak kelas karena aku lulus masuk fk-ui 2017 jalur snmptn.

" jadi gimana rencana sudah ada kenalan atau keluarga belum di jakarta, kalau belum ada nanti biar kakak saja yang bantu uruskan bagaimana nia?" tatapan nya serius mengarah pada ku. aku pun melihat wajahnya dengan rasa gugup tak terbendung dan menggaruk kening , " sejauh ini belum ada kak, keluarga di rumah dan dikampung juga belum nia kasih kabar kak. soalnya masih nia pertimbangkan masalah dana dan persiapan hidup disana" ujarku dengan penuh lemah lembut. " hemm, begitu ia. yasudah nanti kalau sekiranya sudah jadi dan butuh  jasa dari  kakak, nia bisa kontak wa kakak saja ya, ini nomor kakak" ujarnya sambil menunjukan handpone nya kepada ku dan akupun bergegas menyimpan kontak kak levin.


setelah obrolan kami selesai, aku pun pergi menemui ibun dan bubuh untuk memberi tahu tentang kuliah ku di bangku acara perpisahan tersebut. aku menatap wajah ibun dan bubuh seolah aku tak ingin lepas dari mereka, namun disisi lain aku berfikir tidak mungkin selama nya aku menumpang hidup dan menyusahkan mereka, mereka terlalu berjasa dalam hidup ku dan aku harus bisa membalasnya walau itu tidak banyak. lalu, aku pun memberani kan diri untuk bilang kepada mereka.

" bun, bubuh ada yang mau nia bicarakan sebentar boleh?" sambil menantap ibun dan bubuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" bun, bubuh ada yang mau nia bicarakan sebentar boleh?" sambil menantap ibun dan bubuh. ibun langsung merespon " ada apa kakak, kakak mau bicara soal nilai sama ibun? takut nilai nya di sebutin tapi ternyata merosot gitu ia kak?" ujar ibun dengan sangat sinis. saya pun menjawab dengan tenang " tidak bun, anuh .. ini..eh..em..itu bun .. em .. itu loh bun.. eh..em ". bubuh pun menjawab " kakak kenapa kak, bicara nya kenapa seperti orang gak bisa bicara saja, tolong bicara yang jelas sama orang tua kak kalau seperti itu tidak sopan namanya". ujar bubuh sambil memandangi ku. " gini ni buh.. kakak diterima di fakultas kedokteran universitas indonesia bun, dan kakak baru dapat pengumumannya hari ini lewat website online bun? apakah kakak boleh melanjutkan study kakak di fk-ui bun?". sontak ibun dan bubuhnya pun saling tatap tatapan da memasang mimik wajah datar. akupun sempat menyangka bahwa mereka tidak memberi izin kepada ku dengan berbagai alasan. tetapi ternyata dugaan ku salah, mereka malah memberiku izin dan memberiku pelukan rasa bangga kepada ku, dan mengajakku makan diluar pasca acara perpisahanku untuk merayakan hari bahagia itu.

hari itu berakhir, dengan ku abadikan moment hari ini di dalam buku deardairy ku, aku harap aku tak akan lupa kisah istimewa hari ini dan akan di dalam buku dairy ku ini saksi bisuku dalam proses aku meraih gelar dokter ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

hari itu berakhir, dengan ku abadikan moment hari ini di dalam buku deardairy ku, aku harap aku tak akan lupa kisah istimewa hari ini dan akan di dalam buku dairy ku ini saksi bisuku dalam proses aku meraih gelar dokter ku.

hari itu berakhir, dengan ku abadikan moment hari ini di dalam buku deardairy ku, aku harap aku tak akan lupa kisah istimewa hari ini dan akan di dalam buku dairy ku ini saksi bisuku dalam proses aku meraih gelar dokter ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




what i should do itWhere stories live. Discover now