om

4.6K 8 3
                                    

Gemilang musik menggema, dengan cangkir cangkir wine yang ada. Clarissa seorang wanita muda, menari seksi di tengah keramaian. Dengan segelas wine,

Saat menari dengan asik tak sadar dirinya menabrak seseorang, "aduh, maaf om tidak sengaja"

"Iyaa tidak apa apa"

Clarissa mencoba membersihkan wine yang   sedikit tertumpah pada baju pria itu.

"Wowww" kagum nya saat membersihkan dibagian perut pria itu,
"Kenapa? Sudah tidak perlu di bersihkan"
"Ohh tidak om, maaf sekali lagi"

Kemudian pria itu pergi, dirinya masih sadar namun hanya sedikit kehilangan kesadaran saja.

Saat menari kembali dengan mengikuti alunan musik, "hallo cantikk" seorang pria tua mencoba menggodanya dan beberapa teman seumuran dengan pria tua itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Saat menari kembali dengan mengikuti alunan musik, "hallo cantikk" seorang pria tua mencoba menggodanya dan beberapa teman seumuran dengan pria tua itu.

Tanpa menjawab, ia hanya menoleh.
"Sendirian? Sayang" pria tua perut buncit itu mencoba merangkul nya,

"Maaf" Clarissa mencoba menolak
"Ayoo sayang, kita bersenang-senang"
"silahkan kalian bersenang-senang sendiri" jawab judes Clarissa

"Jangan jual mahal, kamu mau apa, saya turutin" ucap salah seorang pria tua itu yang langsung mendusel pada leher Clarissa

"Pergi kalian"
"Ayo sayangg, tete kamu gede bngt, apalagi lobang nya"

"Nnti kita puasin memek kamu dan turutin apa kemauan kmu"

Mereka mulai mendekat dan mencoba meraba tubuh Clarissa. Tanpa sadar ada seorang yang melihat nya dari kejauhan.

Semua terkejut kala, pria tua perut buncit itu terhuyung ke belakang,

"Pergi kalian" perintah pria itu dengan marah
"Siapa anda, jangan ikut campur"
"Dia wanita ku, pergi kalian. Atau..."
"Iyaa kita pergi"
"Byee cantik"

"Terim-ma kas-sih om "
"Lebih baik kmu pulang saja"
"Pulang? Hahahaha"

Bukannya menuruti atau membangkang ia malah tertawa hambar, namun tak lama dirinya menangis sedih dan langsung memeluk pria itu.

"hey knpaa?"  Bukannya menjawab dirinya malah trs menangis, takut terjadi keributan, pria itu membawa Clarissa keluar ruangan diskotik itu.

"Ayo saya antar"
"Kemana?"
"Pulang"
"Rumah?"
"Iyaa"
"Tak punya"
"Lalu kau tinggal dimana?"
"Kos kosan"
"Dimana itu"
"Disana, lalu kesana kesitu dan sampai" dirinya masih memeluk pinggang pria itu dengan telunjuk nya yang bergerak diatas perut pria itu seakan menunjukkan arah.

"Gila"
"Hahahaa iyaa aku gila, aku lelah"

Clarissa terus mengoceh tak jelas, dan dibawanya masuk kedalam mobil, saat akan memasang kan steelbet .

"Om mesummm" disilangkan tangannya pada dada nya sendiri.
"Otak anda" dijitaknya kening Clarissa

"Om om om om om "
"Apa?"
"Nama om siapa?"
"Buat apa?"
"Mau ngasih tau tuhan, kalau masih ada orang baik ke aku, jadi nama om siapa?"
"Rafael,"

"Om udh punya istri yaa, nnti Dia marah"
"Tidak ada"

"Om single, duda?" Hanya dibalas deheman.
"Anak om berapa, 2/5/7?"
"Diam saja"

"Om om pasti anak om laki laki yaaa, om anak om berapa? Om kok-"

"Diam, rumah kamu dimana"
"Disana, eh itu deh eh bukann yang ada pohonnya"
"Jadi?"

"Aku bingung"
"Sial"

"om tampan" tangan jail nya mengelus rahang Rafael, turun menulusuri pundak hingga lengan, merayu?

"diam di tempat duduk"
"pasti om tergoda kan" dikedipkan 1 matanya

Mobil yg dibawanya menepi, ditatap nya mata Clarissa. "kenapa om liatinnn Clarissa, Cla tau Cla itu cantik"

"Oh nama kmu Clarissa"
"Iyaa om suka?" Tangaan nya mengakung dileher Rafael

Mereka saling menatap cukup lama, entah apa yanga da dipikirkan mereka,

cup

Kecupan singkat dari bibir Clarissa untuk Rafael, terkejut? Ya

"baik" jarak 5cm langsung ditepiss,

"Muahhammm  mmmhhh"
"Sstttt mmh"

Lumayan itu turun ke leher, tangan Rafael menggerilnya meraba gundukan lemak yang besar itu,

"Ahhhh omhh shhh "

Dilumat nya lagi bibir kenyal itu, dan
Cup

"iya saya suka" bisikan mengairahkan itu cukup membuat Clarissa tegang sejenak,

Dan....

.
.

Singkat perjalan, Clarissa dibawa kedalam sebuah rumah. Namun dirinya sudah terkapar pingsan.

one shoot Where stories live. Discover now