Prolog

9 2 0
                                    

Kata orang orang gue itu orang narsis. Apapun yang gue lakukan 'harus' gue foto/rekam dulu. Yaa bukan kewajiban sih, tapi menurut gue mengambil gambar/merekam sesuatu yang terjadi saat itu akan menjadi sebuah momen yang bisa gue simpan, dan bisa gue buka kembali kalau gue lagi ingin. Iya, kan?

Tapi kenapa orang orang bilang gue narsis? Kan foto/video itu gue simpen sendiri? Hanya sebagian kecil yang gue bagikan di sosial media. Itupun udah gue saring dan gue pikirin mateng-mateng hal itu pantas atau gak buat di upload

Jujur gue sih gak pernah mikirin perkataan orang lain. Selama gue enjoy dan itu emang hobi gue, bahkan mungkin jadi 'ciri khas' gue ya gak masalah. Masuk kiri keluar kanan aja sih. Masalah hidup gue udah banyak, dengerin perkataan orang cuma buat gue makin stress, jadi di-bodo amati-in aja. 

Sebenernya gue punya hobi apa apa di foto ini dari seseorang. Seseorang yang ngenalin ke gue pentingnya mengenang setiap kejadian. Pentingnya di masa depan kita melihat lagi apa yang sudah pernah terjadi dibelakang. Iya, dia temen kelas gue. Kalau mau di bilang dia fotografer profesional yang sering di recrut jadi panitia dokumentasi tiap ada event di sekolah.

Banyak hal menyenangkan yang udah gue lewati bareng dia. Gue yang awalnya ga suka dunia fotografi, dia dengan mudahnya buat gue jatuh cinta. Bukan hanya tentang bagus atau tidaknya foto/video yang kita ambil. Bukan tentang persoalan harus terlihat seperti fotografer/videografer yang handal. Hasil bagus dan aesthetic itu bonus, katanya. Tapi makna dan apa yang terjadi dalam foto/video tersebutlah yang lebih isitimewa.

Hal apa yang ingin kita sampaikan pada orang lain, hikmah apa yang ingin kita bagikan agar orang lain tahu pahit manisnya kejadian yang terjadi. Itu yang dia ajarkan ke gue. Dan itu juga yang buat gue jatuh cinta. Jatuh cinta dengan dunia fotografer, dan temen gue sendiri. Sampai di titik gue berjalan sendiri, jatuh, sedih, dan yang paling buruk adalah gue benci diri gue sendiri.

POTRAITWhere stories live. Discover now