16 - JUST HAPPY WITH YOU

287 53 6
                                    

"K-kakek.." Ucapnya dengan gemetar. 

.

16 - JUST HAPPY WITH YOU

Ayahnya pun juga terlihat di sana menatapnya untuk ikut duduk juga. Dengan perasaan takut Sana juga akhirnya ikut duduk. Dengan cekatan para pelayan menyiapkan alat makan di depannya.

"Bagaimana perusahaanmu?" Tanyanya.

Sana pun menelan salivanya kasar. "Lancar" Jawab Sana.

Sang kakek pun mengangguk mengerti. "Jangan melakukan hal aneh yang dapat merusak citra keluarga ini, kau mengerti?" 

Genggaman tangannya di bawah meja makan semakin kuat. Ia kali ini menjawab dengan senyuman yang dipaksakannya. 

"Tentu saja kek, Sana mengerti"

Setelah itu sang kakek mengangguk puas, lalu terlihat berdiri memakai blazernya dibantu salah satu bawahannya yang sedari tadi berdiri di pojok ruang makan itu. 

"Aku pergi sekarang, dan Sana aku memiliki hadiah untukmu di kamar" Ucapnya sebelum akhirnya melangkah dengan satu tongkat di tangannya.

Suara tongkat itu, adalah suara yang paling Sana benci di hidupnya.

"Hati-hati di jalan" Ucap ayah Sana yang menunduk hormat, sampai pria tua itu benar-benar keluar dari rumah mewahnya.

Setelah itu Sana pun langsung tergesa mengarah ke tangga untuk menuju kamarnya. 

"Sana" Panggil ayahnya, membuat langkah Sana terhenti. 

"Aku langsung naik ayah" Ucap Sana tanpa menatap lalu melanjutkan langkahnya.

.

Pintu pun dibuka, ia melihat ada sebuah amplop cokelat berada di atas meja belajarnya.

Dengan tergesa dan penasaran ia buka. Setelah ia buka dan keluarkan, matanya pun terbuka kaget akan isi di dalamnya. Seraya tangannya terus melihat satu persatu.

"Akhhh shibal!!!" Umpatnya seraya memukul meja belajar dengan kepalan tangannya hingga terlihat kemerahan pada jemarinya.

Foto, isi di dalam amplop itu adalah foto-fotonya bersama Dahyun selama ini. 

Tok! tok! tok!

"Sana? Gwenchana?" Suara sang ayah pun mengambil atensinya. 

Segera Sana buka pintu kamarnya. 

"Ayah, sampai kapan keluarga kita berhenti berperilaku seperti ini?!" Tukasnya seraya memperlihatkan foto-foto tadi.

 "Aku juga ingin memiliki keluarga yang harmonis dan tenang tanpa harus merasakan hal yang menakutkan seperti ini terus-terusan! Bahkan ibu-" Napasnya memburu dengan mata yang memerah.

"Bahkan gara-gara lelaki tua itu ibu pergi!" Ucapnya kejam.

Tidak, bukan Sanalah yang kejam. Tuan besar Minatozaki dengan segala pangkat tingginya yang sangat berpengaruh di negara ini membuatnya memiliki kuasa besar akan keluarga Minatozaki ini. Tuan besar Minatozaki, itu kejam.

"Sana tenanglah~ ayah mengerti" Ucap ayah Sana menenangkan.

"Aku tidak akan pernah melupakan kejahatannya pada kita" Ucapnya lirih, seraya meremas amplop cokelat itu beserta foto-fotonya.

.

12.00 PM

"Selamat siang!" 

Suara itu kembali membuat bibir Dahyun tertarik membentuk senyuman manisnya. Ia pun berbalik. Terlihat Sana dengan senyuman khasnya yang cerah membuat siapa saja bisa jatuh akan pesonanya. 

Tangerin' - SaiDa Fanfic (Slow update)Where stories live. Discover now