CASE 04 : CATHERINE ISABELLE, SI GADIS DENGAN KEKUATAN PENGHANCUR

21 0 0
                                    


Sebuah rumah bergaya medieval , yang terletak di atas pegunungan dekat Bogor. Disitulah Catherine Isabelle, si gadis mungil yang cantik dan mempesona tinggal. Di rumah itu, dia tinggal bersama pembantunya yang setia. Pembantu yang merawat dia dari masih bayi, kedua orang tua Catherine sudah tidak ada. Mereka meninggal karena kecelakaan pesawat, saat Catherine masih berumur 8 tahun. Semasa kecil hingga dewasa, Catherine adalah sosok gadis yang sangat pintar dan mandiri. Bahkan dia mengalahkan teman-temannya di sekolah hingga kuliah, nilai pelajaran dia tidak pernah ada yang jelek. Dia pun pernah mendapatkan beasiswa, kampus dimana catherine menimba ilmu. Bukanlah kampus yang sembarangan, dan tidak semua orang bisa masuk ke kampus itu. Rata-rata orang biasa yang mendaftar di kampus itu, tidak pernah berhasil di terima. Karena yang dipilih adalah orang-orang yang memiliki IQ tinggi, dan pintar. Catherine adalah salah satunya.

Saat Catherine masih dalam keadaan koma, jiwa nya seolah dibawa ke suatu tempat. Tempat dimana dia bisa melihat banyak hal, yang dimana manusia biasa tidak dapat melihat. Bagi Jeanice, dia pun bisa melihat tempat ini. Tempat ini adalah yang disebut alam kematian. Tempat dimana jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal berada. Apa yang dilihat Catherine, tempatnya sangatlah indah. Seperti taman hijau yang berada di tengah kota, hanya saja tempat yang dilihat catherine lebih bagus , sejuk dan damai.

Saat di alam kematian, Catherine bertemu dengan kedua orang tuanya. Di sana, ibu Catherine berkata kepadanya " anakku, bagaimana kabar kamu ? kenapa kamu ada disini ?" ayah Catherine pun berbicara "Anakku, apa yang terjadi dengan mu ?" Catherine menjelaskan kepada kedua orang tuanya, dan mereka pun terkejut dengan apa yang diceritakannya. Ibu catherine, sambil mengelus rambut catherine berkata "anak ku sayang, ibu dan ayah sangat senang sekali bisa bertemu dengan dirimu lagi. Sekarang kita sudah berkumpul lagi." Lalu terdengar suara yang keras dari belakang mereka. Terlihat ada sosok malaikat tingkatan archangel berjalan menuju ke arah mereka dan saat tiba di depan catherine. Malaikat itu berkata "Belum saatnya Catherine untuk ada di alam kematian, dia masih memiliki tugas di alam kehidupan." lalu ibu catherine memohon kepada malaikat itu " Gabriel, apakah mungkin jika catherine tinggal disini atas permintaanku ?" Gabriel menjawab "tidak akan mungkin. Karena, saya dikirim oleh sang Maha Kuasa, untuk menyampaikan pesan kepada Catherine. Kalau dia harus kembali ke alam kehidupan, untuk melanjutkan jalan hidupnya. Hingga waktu yang sesungguhnya akan memanggil dia." Ibu dan ayah Catherine menatap nya dengan penuh air mata, mereka memeluk Catherine. Catherine berkata kepada kedua orang tuanya " ibu, ayah. Jangan menangis ya, apa yang dikatakan oleh Gabriel benar. Bahwa belum saat nya aku untuk berada disini. Aku pun merasa masih banyak tugas yang harus aku selesaikan di alam kehidupan. Aku pun berjanji kepada Jeanice, kalau aku akan membantu dia dalam memerangi kegelapan. Dia juga yang mengajariku untuk menjadi kuat dan bisa melawan segala energi negatif yang ada dalam ku. Jikalau saat itu Jeanice tidak datang menolongku. Aku mungkin sudah menjadi monster dan saat aku mati juga. aku tidak mungkin berada di sini, dan aku tidak akan bertemu kalian berdua. Jadi, jangan menangis kalian ya." Catherine lalu memberikan senyuman kepada kedua orang tuanya. Sebelum Catherine meninggalkan alam kematian, ibunya menarik tangan catherine. Dan memberikan suatu benda berupa kalung silver, bandul kalungnya berupa batu kristal jade berwarna biru. Ibunya berkata "anakku, ambillah ini. disaat kamu terdesak, gunakanlah kalung ini. Genggam di tangan mu dan ucapkan mantera ini." Ibunya pun membisikkan sebuah mantera ke telinga Catherine. Catherine berkata kepada ibunya " terima kasih ibu, kalung ini akan ku jaga dengan baik. Ayah, cathy pulang dulu ya ke alam kehidupan. Sampai bertemu lagi ya. Catherine sayang kalian berdua" Lalu Catherine menghampiri Gabriel, dan Gabriel memegang tangan Catherine. Mereka pun terbang meninggalkan alam kematian tersebut.

Terlihat di samping tempat tidur Catherine, ada seorang ibu-ibu tua sedang tertidur di sebuah kursi tua. Ibu-ibu itu adalah pembantu yang selalu setia melayani keluarga Catherine, dan sudah bekerja dari saat Catherine masih kecil. Catherine, terbangun dari koma nya. Saat dia membuka matanya, penglihatannya masih berbayang. Badannya yang tadinya dingin seperti es, menjadi hangat kembali. Catherine menoleh ke arah pembantunya dan tersenyum, dia lalu mengarahkan tangannya ke tangan pembantunya. Catherine berkata " Lily, bangun Lily. Aku sudah kembali" lalu ibu lily terbangun dari tidur nya sambil melindur "ya nyonya catherine..." dan ibu lily kaget saat melihat catherine yang sudah sadar dari koma nya. " nyonya Catherine ! kamu sudah sadar ! syukurlah ya Tuhan. Terima kasih Bunda Maria, sudah menyampaikan doa ku ke anak mu Yesus." Ibu lily terlihat terharu dan senang, melihat Catherine sudah terbangun. Catherine berkata " Lily, tolong hubungi kak Jeanice. Panggil dia dan Herry kemari." Ibu lily menjawab " baik nyonya, segera". Lalu Ibu lily berlari ke lantai bawah dan menuju ke telepon yang berada dekat pintu masuk ruang makan.

DARK DIMENSION : SYNERGYWhere stories live. Discover now