Bab 4

97 2 0
                                    

Part IV

"Aku tidak suka berada disini" Batin Abil dalam hati.

sekarang mereka berempat sudah berada di satu meja yang sama, hanya Abil yang diam saja dari tadi, sedangkan ketiga sepupu bersaudara itu tampak sedang membahas hal asik yang tidak dimengerti Abil, lebih tepatnya Abil tidak paham peristiwa apa yang sedang mereka kenang sambil sesekali tertawa bersama.

"wait, itu Paman kan" ucap Ayra sambil menunjuk ke arah Pria yang disebutnya Paman tadi.

Arsal meraih tangan Ayra dengan cepat sembari Ayra mengambil handphonenya di atas meja dan mereka berlari menjauh dari posisi orang yang disebut Paman tadi, diikuti Reyyan di belakang mereka.

Abil yang belum mengerti tampak bingung akan suasana yang sedang terjadi sekarang ini, tiba-tiba tangan Reyyan menarik Abil untuk ikut melarikan diri bersama

"hampir saja" ucap Reyyan saat mereka sudah berada di dalam mobil

"siapa sih?" tanya Abil yang masih bingung

"kalau kita sampai ketahuan Paman berada di tempat tadi di jam segitu, Nenek pasti akan segera tau dan akan marah besar" jawab Reyyan menjelaskan

"ooh, oh iya happy birthday" ucap Abil dengan ekspresi sedikit bersalah karena tidak mengetahui bahwa orang yang berulang tahun malam ini adalah Reyyan.

"hah? Tanya Reyyan bingung

"happy birthday, aku tidak tau kalau Kak Reyyan yang ulang tahun tadi"

"hahahha, aku sedang tidak berulang tahun Abil"

"jadi, tadi pemeran utama mengucapkan selamat ulang tahun padamu maksudnya?" Abil tampak sedang berfikir

"hahhaha", tawa Reyyan semakin pecah sekarang ini, "Kamu sebut apa tadi, pemeran utama?"

"jadi siapa yang ulang tahun?" Abil masih ingin meluruskan kebingungannya

"temanku, Aira mengucapkan ulang tahunku dan itu satu minggu yang lalu karena kami sedang sangat sibuk saat itu jadi tidak sempat saling berkomunikasi" jelas Reyyan "maksudmu menyebutnya dengan sebutan pemeran utama?"

"sebutan kepada gadis cantik yang baru kukenal" jawab Abil berkilah

"kalau kepada pria tampan yang baru dikenal?"

"pemeran laki-laki?" jawab Abil dengan wajah bingungnya

"tambahkan kata tampan di ujungnya untukku" jawaban Reyyan membuat Abil tergelak dan menggelengkan kepalanya tak habis fikir.

Sekarang mobil mereka sudah memasuki halaman rumah Nenek, tidak terlihat mobil Arsal disana, menandakan Arsal belum berada di rumah, sekarang Abil menyadari bahwa Arsal memang tidak menganggapnya ada, dia hanya menyelamatkan Ayra dan benar-benar mengabaikan Abil, kenapa tiba-tiba kisah ini jadi terasa semakin nyata menyedihkannya bagi Abil.

"hei, sudah sampai" ucap Reyyan menyadarkan lamunan Abil

"Kakak mau jadi temanku?" tanya Abil pada Reyyan tiba-tiba

"hah?" Reyyan tampak bingung menanggapi ucapan Abil

"jadi temanku" ucap Abil sekali lagi

"oke, terus?" tanya Reyyan yang masih bingung dengan penuturan aneh Abil

"Aku hanya menyadari kalau sekarang ini aku tidak punya siapa-siapa di rumah ini" jawab Abil dengan wajah lesunya dan tersenyum lalu kemudian meninggalkan Reyyan yang tampak terdiam.

Abil terbangun saat seseorang bergerak di sampingnya, Arsal sudah kembali dan sekarang berada sangat dekat dengannya, kedekatan yang pagi tadi ia syukuri dan malam ini rasanya menyesakkan di hati. Banyak sekali hal yang ingin Abil ungkapkan sekarang ini, tapi perannya yang hanya sebagai figuran menggugurkan niat Abil.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Please give me happy endingWhere stories live. Discover now