gunting dalam selimut

1.5K 280 30
                                    

KaTaNyA sEmInGgU dUa KaLi



Hahaha... maapin author ya🙏🙏

Reader: maap mulu anj***

Abis author dah tatap muka sekolahnya

Author masih kewalahan menginjakkan kaki ke jenjang SMA🙂💔

ditambah sekitar dua bulan yang lalu PTS 🙂💔

Sebulan ini author lagi pindahan💔

Ditambah akhir bulan PAS😭😭

Tersiksa batinku😊💔

Jadi author gk buka buka wattpad, baru tiga hari lalu author mulai buka wattpad🙂😞🙏

Jadi maap kalo sering ngegantung kalian🙏🙏🙏

Author terimakasih banget sama kalian yang masih setia nunggu

Dan mungkin beberapa eps lagi bakal tamat🙂

So...

Watashi wa-// plak

So...

Enjoy🙏🙏



Kepalamu berdenyut pelan, matamu terbuka perlahan untuk mengimbangi cahaya sekitar, tak jauh dari tempatmu ada nakime yang sedang setia menunggumu siuman.

"Terimakasih karena sudah sadar, (y/n)-sama." Ujar nakime sambil membungkukkan kepalanya sedikit.

Kau berusaha mengingat ingat apa yang terjadi, tapi kepalamu terlalu sakit untuk berfikir.

Kau mendengus kesal. "Nakime, bawa aku ke tempat muu-chan berada."

Nakime menggeleng, "tidak bisa."

"memang kenapa tidak bisa?!"

"Anda tau, belakangan ini tuan selalu memuji saya jika saya berhasil menjaga anda."

"Baru pertama kali saya dipuji sampai seperti itu, jadi saya mohon tenang supaya tuan tidak marah."

Kau mengepalkan kedua tanganmu, lalu kau beranjak menuju pintu keluar terdekat.

"Ternyata kau sama saja seperti yang lain." Kau pun beranjak pergi meninggalkan nakime sendiri.
.
.
.
.

"Dimana yang lain berada..." kau menelusuri jalan mansion sambil mencari seseorang.

"Apa kau tidak kenal haori ini?!"

"Ini adalah haori milik kakakku yang sudah kau bunuh!"

Tak jauh dari tempatmu berdiri, terdengar keributan disebuah ruangan.

'Itu suara shinobu-san!'

Kau pun masuk ke salah satu ruangan dan melihat shinobu yang sedang berjuang mati matian.

"Yo~ (Y/n)-sama!" Kau memekik pelan saat namamu dipanggil oleh douma, sontak shinobu langsung menoleh kebelakang untuk memastikan keberadaanmu.

Saat shinobu menoleh kebelakang, douma langsung mengambil kesempatan melayangkan kipasnya. Tidak mau shinobu terluka lebih parah, akhirnya kau pasang diri menggantikan shinobu menjadi samsak dari kipas douma.

Crash

"(Y/n)-sama, maafkan saya."

Kau membuang liurmu yang bercampur darah ke sembarang arah lalu menatap intens douma.

"Dimana...muu-chan!?" Kau menarik kerah baju douma dengan kasar, tapi belum sempat mendengar jawaban douma, dadamu terasa sangat dingin dan membuatmu tak bisa bernafas.

"Sial... aku tak bisa berna...fas..." kau memegangi lehermu yang terasa seperti tercekik dan melepaskan cengkramanmu dari douma.

"Hah... warui (y/n)-sama, saya tidak bisa membantup." Walau sekilas, kau melihat tatapan benci dari mata douma.

"Apa...maksudmu..."

Shinobu berjalan menghampirimu "(y/n)-san jangan memaksakan diri..." serunya merasa bersalah.

"Diam shinobu-chan, aku sedang berbicara dengan (y/n)-sama." Tak lama, shinobu terlilit teratai yang tumbuh dari dasar air, teratai itu bahkan melilit separuh wajah shinobu.

"Kau tadi bertanya apa maksudku kan?"

"Maksudku adalah, karena dirimu, kini pribadi tuan berubah."

"Benar benar berubah"

"Tuan yang kutahu adalah iblis yang tidak tunduk pada siapapun dan membuat iblis lain tunduk dengan kekuatannya."

"Tapi sekarang dia lebih memilih mendengarkan perkataan manusia yang lemah sepertimu."

Douma memasang wajah pura pura sedih. "Jika saja kau tidak datang..." lalu tangannya mengambil ancang ancang untuk menghempaskan kipasnya,

"Kau tau? Jika kau membunuhku, bukankah itu hanya akan memancing emosinya?" Tanyamu memancing douma.

Seasaat sunyi, lalu terdengar tawa douma yang terbahak bahak "justru aku akan senang, tuan yang kurindukan adalah tuan yang tidak bisa menahan emosinya dan akhirnya melampiskan emosinya pada anggota kizuki."

"Senang? Bukannya kau tidak bisa merasakan boneka seperti patung es yang kau buat? Hanya bisa melaksanakan perintah tanpa tau apa apa." Sindirmu

"Anda membuat saya kesal, (Y/n)-sama." Douma melayangkan kipasnya, tetapi kau tetap kukuh dan tak mau pergi, sampai akhirnya ada bara api yang entah muncul darimana.

Brak...

"Jauhkan tanganmu itu..."

"Jika kau berani menyentuhnya..."

"Jangan salahkan diriku jika tubuhmu hangus terbakar dengan api suci ini!"
Ternyata itu adalah kyoujurou, darah yang tadi kau keluarkan bersama liurmu mengeluarkan aroma pekat dan mempermudah kyoujurou menemukanmu.

"Rengoku...san?" Pekikmu tersengal sengal.

"Maaf (Y/n)-san, mungkin ini kurang sopan, tapi apa boleh kulihat lukanya?" Tanya kyoujurou dengan semburat merah di pipinya.

"Terserah... tapi jika kau macam macam..." ancam mu tergantung

"Aku janji tak akan macam macam..."

Dengan mata tertutup kyoujurou memberikan tangannya petanda minta ditunjukan dimana bagian luka yang parah. Setelah ketemu, kyoujurou menggunakan jurus darah iblisnya untuk mencairkan udara beku yang masuk ketubuhmu.

"Doumo arigato..." kyoujurou mengangguk.

"Sudah selesai dramanya?" Tanya douma dengan wajah tersenyum

"Jangan jadi pahlawan kesiangan, rengoku-chan, Mau sehebat apapun dirimu, kau itu hanya iblis biasa~" seru douma merendahkan.

Kyoujurou smirk "Aku mungkin memang tak sakti, tapi setidaknya aku punya hati." tanpa permisi, Kyoujurou langsung menggendongmu ala brydal style menjauh dari tempat douma singgah.

"Hah...padahal sedikit lagi untuk menyentuhnya" gumam douma yang kini memasang wajah datar.

"Oh iya, sampai mana tadi? Shinobu-chan?"

T.b.c

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now