tidak benar benar batal

4.1K 688 153
                                    

Setelah berjalan cukup jauh untuk menghindari lelaki anting hanafuda itu, kamipun duduk sebentar dikursi yang kosong.

"Yabai! Hampir saja."seru ku.

"Padahal kalau dilihat dari fisik dia tidak ada apa apanya, tapi auranya saat menatapmu benar benar menyeramkan."sambungku.

"Nee-chan, aku pinjam pahamu sebentar."tanda dapat persetujuanku lagi dia langsung menidurkan kepalanya di pahaku.

"Hei douma, bisa kau menyingkir ke kursi lain?" Douma yang sibuk dengan ringo ame nya hanya mengangguk dan pindah posisi.

"Huh~ bisa bisanya aku kelelahan hanya dengan sedikit berlari."dengusku sambil mengusap pucuk kepala muu-chan.

"Kau tidak ingin bermain muu-chan?"muu-chan hanya menggeleng.

"(Y/n) nee?"

Senjurou pov

Hari ini ada pekan raya dekat rumah, awalnya aku tidak ingin pergi, tapi seperti biasa aniki didekati oleh wanita bermuka dua, karena aniki enggan menolak kebaikan orang lain jadi dia menerima ajakan wanita itu. Amai, sebut saja seperti itu.

Aku yang tidak ingin aniki berduaan dengan wanita bermuka dua Seperti amai terpaksa melibatkan diri untuk ikut ke pekan raya, karena aku lebih memilih (Y/n) nee daripada Amai. Akupun bersiap siap, menggunakan hakama ringan dan membawa sebuah nichirin untuk jaga jaga, karena walau aku tak bisa menggunakan 100% pernafasan api aku masih bisa menggunakan gerakan dasar.

"Ara~ ara~ senjurou-kun ingin ikut juga ya?" Bahkan dari nada bicaranya aku tau dia sangat kesal karena aku ikut, tapi karena ada aniki dia tidak berani memarahiku.

"Ayo kita berangkat."kami bertiga pun berangkat dan diriku berada diantara mereka. Berbeda dengan aniki, Amai  menggenggam tanganku dengan kasar, tapi aku bisa menahannya karena aku tidak suka tangan aniki digandeng oleh ekor ular yang berderik.

"Kita sampai~"Amai langsung menarik tanganku dan memberiku beberapa uang.

"Belanja sesuka hatimu ya~ aku dan aniki mu ingin melihat aksesoris sebentar."begitulah katanya, tanpa persetujuan lagi Amai langsung membawa pergi aniki, sungguh aku benci dia.

Aku pergi membeli takoyaki setelah itu mencari kursi kosong, tapi saat tiba aku melihat sosok yang benar benar tidak asing dimataku, bahkan dihatiku.

"(Y/n) nee?"panggilku. Dan ternyata benar, sang empu menoleh kearahku karena merasa mamanya dipanggil, tapi siapa yang ada dipangkuan nya itu?

"Senjurou-chan! Kebetulan sekali!"

"Ne muu-chan, douma, kalian main dulu ya dengan senjurou." Tunggu, jangan bilang Mereka adalah muzan dan douma yang aniki bilang!?
Tapi kenapa (Y/n) nee bisa sesantai itu?

"Ayo kita bermain muu-chan, douma."
Akupun mengajak mereka berdua dan meninggalkan (Y/n) nee.

Senjurou pov end

Melihat muu-chan memiliki teman rasanya benar benar menyenangkan, walau pada akhirnya jadi aku yang terbuang hiks...

"Kyoujurou-kun masih sendiri ya~" mendengar nama yang tidak asing tersebut aku langsung mencari keberadaan pemilik suara.

"Jangan sembarang memanggil nama belakang ku." Dan benar saja, siapa sangka Rengoku sedang berjalan bersama wanita asing, Sepertinya senjurou pergi bersama kakak nya.

"Rengoku-san."sang empu sontak menoleh.

"(Y/n)-san?"entah apa yang membuatnya gugup, tiba tiba dia menghempaskan tangan wanita tadi.

"Apa kau mengenalnya kyoujurou-kun~"

"I-"

"Tidak, aku hanya mengenal adiknya saja." Sengaja kupotong ucapannya, memangnya dia tidak tau kalau pacarnya itu akan cemburu?

"Rupanya selera senjurou lumayan buruk ya~"kata kata yang terlontar dari mulutnya seperti sengaja menyindirku.

"Apa maksudmu nona?"

"Tidak kusangka kau sedikit mesum (Y/n)-san, siapa sangka gadis yang kukira polos ternyata menyukai pria yang masih kec-"

Plakk...

"Jaga ucapan mu nona, aku mengenal senjurou karena dia adalah teman main muu-chan."tanpa peringatan rengoku menarik tanganku.

"Maksudmu adikmu sedang bermain dengan senjurou!?" Aku mengangguk. Rengoku langsung meninggalkan kami berdua, Seperti nya dia khawatir dengan keselamatan senjurou dan begitu pula diriku yang takut muu-chan tertangkap.

Senjurou pov

Sekarang kami bertiga berada ditempat yang bisa dibilang tidak terlalu ramai, melihat nichirin yang tergantung di pinggangku Sepertinya dia menyadari kalau aku adalah calon kitatsutai.

"Kau muzan kan."ku mengawali pembicaraan.

"Selagi ku pinta baik baik baik, tinggalkan (Y/n) nee."tiba tiba aura sekitar menjadi suram, bahkan anak kecil yang bernama douma mundur beberapa langkah.

'Dengar ini senjurou, jika kau menginginkan sesuatu usahalah,tapi jika kau menginginkan sesuatu yang sudah dimiliki orang lain, rebutlah.' itu yang selalu tou-san katakan padaku. Sekarang aku tau kenapa tou-san memilih prinsip itu.

"Apa hak mu memerintah diriku, dia nee-chan ku, tidak ada yang boleh merebutnya."

"Kalau begitu aku yang akan merebutnya." Kami mulai melakukan adu serangan, ternyata benar dia adalah muzan, gerakannya lebih cepat dibandingkan oleh tou-san.

Senjurou pov end

Muzan pov

Jauh dari ekspektasi ku, kekuatan anak ini benar benar lemah, bahkan jika aku melayang kan seranganku kearahnya sekali saja, dia pasti akan mati.

"Salahmu sudah menantang ku."saat ingin meluncurkan serangan, aku merasa hawa keberadaan nee-chan mendekat, Seperti nya kali ini aku yang akan menang.

Crass

Sengaja tak ku hindari serangan miliknya dan menghentikan regenerasi sel ku. Ternyata lukanya lumayan dalam, cukup untuk sebuah alibi.

Topang tubuhku.

Douma yang memang dasarnya mudah menyadari perasaanku langsung meletakkan kepalaku dipahanya dan pura pura menangis, anak ini memang memiliki bakat berakting.

"Astaga muu-chan!"

"Apa yang terjadi!?"

"Kakak itu, menyerang muu-chan!" Adu douma.

"A...aku..."seperti dugaanku anak itu langsung panik.

"Kenapa kau menyerang muu-chan!?"

"Tidak kusangka, kau dan kakakmu BENAR BENAR TAK PUNYA HATI!" Aku langsung dibawa pergi menjauh, ternyata kencan ini tidak benar benar batal.















Yo minna...

Sesuai janji author up 1 minggu sekali

Tapi klo misalnya votenya turun author balik ke jadwal awal yaitu up 3 hari sekali.

Ini author dah paniangin ceritanya ya

Jangan lupa di vote!

Bubai reader

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now