misi penyelamatan#2

4.7K 746 264
                                    

"Tidak kusangka kau adalah gadis yang kutemui 5 tahun yang lalu."

"Hentikan omong kosongmu bedebah sial!"

Bukk...

Uhuk...

Pria dengan luka disekujur tubuh nya berhasil membuat ku muntah darah. "Yang bedebah itu kau, jal*ng sialan!"

"Hei bukannya itu terlalu kasar untuk seorang gadis?"tanya pria Landak oranye.

"Sebenarnya...dia terluka...karena diriku."bela gadis bersurai sakura mochi.

"Tidak, dia terluka karena muzan."semua tatapan beralih ke anak lelaki bernama tokitou muichirou.

"Bagaimana kau bisa tau tokitou-san?"tanya ubuyashik.

"Saat muzan ingin menyerangku, wanita aneh itu langsung kehilangan akal nya lalu menghadang serangan yang seharusnya ditujukan kepada ku." Jelasnya panjang lebar.

"Mungkin dia tidak sempat menghentikan serangannya dan hanya bisa memperkecil skala serangannya."

"Dan anehnya aku melihat dengan mata ku, dia memang seperti seorang anak kecil biasa didepan gadis aneh itu."

"Aku tidak aneh!" Elak ku

"Jadi bisa dibilang, muzan akan melakukan apapun untuk menyelamatkan gadis ini."seru tokitou muichirou.

"Kalau begitu, bisakah kau memberi tahu semua tentang muzan?"lagi lagi lelaki yang bermarga ubuyashiki itu membuatku jengkel.

"Tidak akan kuberi tau!"

"Ingatlah nak, dewa menyukai umat yang jujur."pria bertubuh kekar itu angkat bicara.

"Ne Tomioka-san, kau sepertinya terlalu biasa untuk mengatasi ini."

"Apa kau tau sesuatu?"lelaki yang bermarga tomioka itu menggeleng.

"Baiklah, untuk sementara waktu dia akan tinggal disini."seketika semuanya protes.

"Muzan bisa saja melacak keberadaan kita!"protes pria bersurai putih dengan banyak luka disekujur tubuh nya.

"Bukankah itu bagus?" hah?! Apa keluarga ubuyashiki memang gila?

"Kita gunakan gadis ini untuk pertahanan." Aku mengernyit.

"Apa maksudmu menjadikan ku tameng hah!?"

"Kenapa kau berisik sekali?"kulihat ada lelaki di atas pohon dengan ular putih di leher nya.

"Itu karena kalian tidak pernah mengerti diriku!"

"Apa yang harus ku mengerti dari jal*ang seperti mu."

Aku menggigit bibir bawahku, kurasakan darah segar mengalir deras.

"Aku bukan jal*ng! Kenapa kalian selalu berkata seolah-olah tau!? Aku mengerti bahwa diriku ini rendahan karena telah lahir dari rahim seorang ja*lang! Tapi bisakah kalian berhenti berkata seperti itu! Kalau kalian suka menyiksaku kenapa tidak kalian bunuh saja anak jal*ng ini hah!?" Semuanya terdiam, lalu tiba tiba mereka tertawa.

"Kalau kau sudah sadar akan posisi mu, seharusnya kau diam!" Pria bersurai putih itu menarik surai ku secara kasar.

"Bunuh aku."dia terdiam.

"Ku bilang bunuh aku!"

"Apa dia gila?"tanya pria ular itu.

"Oyakata-sama, urokodaki-san menunggu anda."orang yang dipanggil menoleh sebentar lalu kembali menatap ku.

"Sepertinya aku harus pergi, kochou-san tolong rawat dia di kediaman mu."setelah orang yang dipanggil dengan sebutan oyakata-sama itu pergi, muncul beberapa orang berpakaian hitam.

"Kami para kakushi akan membawa anda."

"Tunggu! A...aku harus membalaskan dendam Rei!"saat aku berusaha meronta-ronta dari bopongan kakushi aku merasakan seseorang menghantam leherku dengan kencang.

"Bawa dia."

"Ha'i Rengoku-sama!"
.
.
.
.
.
.
.
"Wah lihat dia cantik sekali!"suara anak kecil yang terdengar melengking merambat masuk kedalam telingaku.

"Iya! Rambutnya juga lembut dan wangi!"

"Kulitnya putih seperti susu!"

"Hei jangan mengganggu!"terdengar suara anak remaja yang sedang memarahi mereka, suara yang melengking itu pun sudah tidak lagi terdengar.
.
.
.
.
.
.
Muzan pov

Sudah satu hari setelah penculikan nee-chan, tapi aku belum bisa menemukan apa apa.

"Nakime! Apa sudah ketemu?!"

"Belum tuan."aku menggigit bibir bawahku.

"Mereka bersikap seolah olah pahlawan, padahal mereka juga membunuh!"kupukul dinding dimension sampai hancur.

"Lihat saja, akan kubunuh mereka semua!"aku menghilang bersamaan dengan tergesernya beberapa pintu dimension.





















Yeeeyyy!

Ayo go muzan!

Selamatkan readermu yang tercinta//huweekkk

Silahkan komen siapa yang tangannya harus diputusin muzan duluan:)

Canda:v

Ya udah bubay:)

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now