Terusir dari Rumah

16 1 0
                                    

Eva memutar anak kunci dalam genggamannya, tapi pintu rumahnya tidak juga terbuka. Alya mulai menggeliat-geliat gelisah dalam gendongan Eva. Anak kecil itu gerah karena sinar matahari menyengat punggungnya hingga basah oleh keringat.


“Alya sayang, duduk di sini dulu ya…” bujuk Eva sambil mendudukkan Alya di kursi plastik yang terletak di depan jendela. “Ini ditemani princess sama rabbit.” 


Dua boneka, hadiah dari Ricky, ikut menemani Alya duduk. Tangan mungil Alya langsung meraih dan memeluk dua boneka itu. Dia tampak senang karena lebih bebas bergerak di kursi.


Setelah tidak menggendong Alya, Eva lebih leluasa menggunakan tangannya untuk memutar kunci. Sekali lagi dia mencoba. Dia menundukkan badan hingga sejajar dengan lubang kunci. 


Krek! Krek!


Masih tidak bisa. Eva tidak ingin memaksa memutar kunci itu lebih keras lagi. Jangan sampai anak kunci itu malah patah di dalam. Lebih sulit lagi nanti urusannya. 


Suara motor berhenti di depan rumahnya membuat Eva berpaling cepat. Sesaat dia mengira itu Ferdi, namun harapannya langsung kempis seketika.


“Eh, Mbak Eva," sapa Doni, tetangga yang tinggal di sebelah rumah Eva. Bujangan muda itu menyewa satu petak rumah bersama dua orang temannya. 


“Sudah pulang dari rumah sakit, Mbak?” tanyanya ramah sambil menjabat tangan Eva.


“Iya, baru saja nih, Don.”


“Maaf ya, kami enggak sempat menjenguk.” Wajah Doni tampak malu. Eva mengerti Doni bicara atas nama dia dan teman-teman serumahnya. 


“Eh, enggak pa-pa kok. Lagian kalian “kan pasti sibuk kerja,” kata Eva maklum.


“Iya sih mbak… Eh, tapi pintunya kenapa, Mbak? Kok kayaknya enggak bisa dibuka ya.”


“Ini aku coba buka kok enggak bisa ya? Apa kuncinya macet?" Eva memandang anak kunci di telapak tangannya. 


“Itu kunci baru kan, Mbak? Jangan-jangan Mbak lupa pakainya kunci yang lama.”


“Kunci baru?” Eva menatap Doni dengan heran. "Memang kunci pintunya diganti?”


Sekarang Doni yang ganti memandang Eva dengan lebih heran. “Loh, beberapa hari yang lalu saya lihat Mas Ferdi mengganti kunci pintunya, Mbak. Katanya rusak.”


Sebentar, Ferdi mengganti kunci rumah tanpa memberitahunya?


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mantan Terindah Eva Where stories live. Discover now