[Follow Dulu Sebelum Baca]
"Arzan kevano mahanta" seorang remaja SMA yang berparas tampan,cool,dingin dia mencintai sosok perempuan yang bernama, "Ashana faniza ivandra." remaja yang memiliki kepintaran yang tinggi,cantik anggun.
Maka dari itulah,ar...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
_________
"Arzan?"
"Shana?"
Mereka berdua sedang menjadi sorotan dua keluarga mereka, "loh kalian saling kenal? Tapi gapapa si kan kalian juga satu sekolah" sahut Fina
"Iya bener kata Fina, kalian satu sekolah, dan kebetulan papa kalian juga se projek di kantor" Rani mengangkat bicara.
"Emm, ma" panggil Arzan
"Iya sayang?"
"Ma, a-anu Arzan mau minta waktunya bentar buat ngomong sama Shana?" Tanya Arzan ragu plus gugup.
Fina mengangguk, "boleh dong sayang,sana sana biar makin Deket." Fina mendorong bahu anaknya pelan,untuk mendekat ke arah Shana
Arzan meraih tangan Shana dan membawa nya keluar rumah.
Shana yang tersentak kaget, ia hanya bisa berpasrah dengan keluarganya,sekali keluarganya minta keputusannya,mau ga mau Shana hanya bisa mengangguk.
"Lepas!" Shana menghempas tangannya, setelah sampai di belakang rumah.
"Zan"
"Hm?"
"Lo terima?"
"Kalo Lo?"
"Terus kalo gue ga suka sama lo,gapapa?" tanya Shana lagi
"Kalo Lo?"
"Ih! Gue nanya loh, malah di balikin." Shana mendengkus kesal
"Yaudah"
"Yaudah apa?"
"Terserah lo" dengan memasang wajah datarnya.
Shana mengerutkan dahinya ia tidak mengerti apa yang di ucapkan Arzan barusan.
Shana mengehela nafasnya dan duduk di kursi besi Yang ada di belakang rumah Shana.
"Yaa, mau ga mau gue harus terima,gimana pun caranya gue nolak perjodohan ini ga bakal bisa, karena ini juga termasuk permintaan orang tua gue." Jelas Shana
Arzan menoleh ke arah Shana, ia pun ikut duduk di samping Shana, "gue juga ngga pengen terima perjodohan ini."
"Terus? Kenapa Lo ngga nolak aja."
"Karna gue gamau"
"Gamau, ma-maksutnya?"
"Gamau, kalo orang yang dijodohin sama gue itu bukan Lo."
Shana pun terdiam, ia tidak menyangka apa yang barusan keluar dari mulut seorang Arzan, yang di kenal muka datar,dan baginya Arzan adalah musuh bebuyutan dia.
