Perang Kelas

17 2 0
                                    

Senin ini Alpha Centauri ada kelas kimia. Pagi-pagi sekali mereka sudah berjalan bersama ke ruang praktikum kimia sekolah. Mereka selalu begitu, bersemangat ketika jam pelajaran sains dimulai. Katanya, mereka lebih suka belajar pelajaran-pelajaran berteori dan berhitung daripada pelajaran-pelajaran yang berfokus pada praktik saja seperti olahraga dan seni budaya.

Sera memimpin mereka di depan sana bersama dengan Putra, Giu, Ragas, dan Nathan. Kelimanya bercanda tawa selama perjalanan. Karena letak ruang kelas mereka dengan ruang praktikum lumayan jauh, mereka harus melewati beberapa kelas yang lain seperti kelas Canopus, Bellatrix, Sirius, dan Antares.

Hingga sampailah mereka di ruang praktikum kimia. Mereka duduk tenang sembari membuka buku catatan kimia sebelum Bu Anne, guru kimia mereka datang.

Ada sekitar tiga puluh menit lebih mereka menunggu, padahal jam masuk sekolah sudah terlewat lima belas menit yang lalu. Ezekiel, salah satu anak kelas memanggil Sera. "Ketua!" serunya.

Sera menoleh. "ada apa?" tanya gadis itu. "Dimana Bu Anne? Apa dia nggak masuk? Kita udah membuang waktu lima belas menit ini hanya untuk duduk. Kapan mulai belajarnya?" tanya Ezekiel. Anak kelas yang lain mengangguk setuju. Mereka juga mulai jenuh dengan keadaan saat ini. Menurut mereka, duduk lima belas menit tanpa melakukan apa-apa itu sungguh menguras waktu berharga mereka.

Sera bergumam sebentar. Kemudian ia berdiri dan berjalan ke depan. Anak kelas langsung terdiam menunggu apa yang akan dilakukan ketua kelas mereka itu. "begini saja, kalian coba buka buku paket halaman tujuh puluhnya, lalu kerjakan sepuluh soal di sana sementara gue akan pergi ke ruang guru untuk memanggil Bu Anne," putus Sera.

Anak-anak kelas mulai mengerjakan soal-soal yang Sera suruh. Meski hanya ada sepuluh soal, tapi itu lebih baik sedikit daripada mereka tak melakukan apapun. Nathan berdiri juga dari duduk. "gua ikut, Ser," katanya. Sera mengangguk, dan keduanya mulai meninggalkan ruangan praktikum itu.

Selama di perjalanan, Sera dan Nathan mendapat tatapan tanpa arti dari beberapa orang yang sedang duduk nongkrong di luar kelas mereka. Nathan berdecak heran. "padahal jam masuk udah lewat daritadi, tapi mereka masih ada di luar," ujar lelaki itu.

"Nath." Sera memegang lengan Nathan sontak membuat cowok itu berhenti berjalan. "Kenapa?" tanya Nathan. Melihat raut wajah Sera yang tak biasa, gadis utu terlihat berpikir.

"Mereka juga masih di luar kelas, apa pagi ini guru-guru lagi ada rapat bersama? Makanya mereka belum masuk kelas," ujar Sera. Ah, benar juga. Masuk akal sekali Sera berkata seperti itu. Nathan mengangguk-angguk. "cek ke ruang guru dulu gimana?" usul cowok itu.

Sera setuju dan mereka pun akhirnya kembali berjalan menuju ruang guru. Tapi pada saat melintasi kelas Canopus, Sera dikejutkan dengan sebuah bola tenis hijau yang tiba-tiba melayang mengenai kepala bagian sampingnya. Bola itu muncul dari arah dalam kelas Canopus.

"Aduhh!" Sera mengaduh spontan. Nathan buru-buru memeriksa bagian samping kepala Sera yang terkena bola tadi. "Ser, lo nggak apa-apa? Sakit nggak?" Nathan bertubi-tubi menanyai teman sebangkunya yang terlihat kesakitan itu.

Beberapa anak lelaki dari kelas Canopus berbondong-bondong lari keluar, mendapati dua remaja yang berdiri di depan kelas mereka. Salah satu dari mereka tertawa melihat Sera meringis di sana. Yang lain jadi ikut menertawakan apa yang seharusnya tidak mereka tertawakan.

"Sorry ya, kita nggak sengaja," kata salah satu dari mereka. Membuat Nathan geram saja. Lelaki itu hampir ingin menarik kerah baju orang yang mengambil bola tenis tadi di lantai. Tapi Sera cepat-cepat menghentikan pergerakan Nathan. Sera menggeleng pelan pada Nathan, mengisyaratkan kepada lelaki itu agar tenang.

Nathan akhirnya diam saja meski giginya sudah menggertak tajam, menatap seluruh anak kelas Canopus yang tiba-tiba memunculkan diri di balik jendela kelas mereka untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Alpha CentauriWhere stories live. Discover now