Ujian Semester

5 2 0
                                    

Satu minggu sebelum ujian, SMA Royal membebaskan muridnya untuk belajar sendiri-sendiri. Bukan di rumah, tapi di sekolah. Agar jikalau ada dari mereka yang masih belum paham pada suatu materi pembelajaran, mereka bisa langsung menemui guru mata pelajaran itu.

Bagi sebagian kelas, waktu free seminggu ini bisa dipakai dengan main-main karena jam kosong tentunya. Tapi sebagian kelas lain, waktu seminggu ini bisa mereka gunakan dengan baik. Memanfaatkan waktu mereka untuk mengulang semua materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, untuk memperkuat pemahaman mereka pada semua materi pembelajaran.

Seperti kelas Alpha Centauri ini tentunya. Tiga sampai empat hari berlalu, mereka gunakan untuk belajar bersama di dalam kelas. Ya, kegiatannya seperti belajar biasa saja. Bedanya, tanpa guru di dalam sana. Dan Sera, sebagai ketua kelas, bertugas untuk memimpin mereka.

Seperti hari jum'at ini. Hari terakhir di minggu ini mereka bisa datang ke sekolah. Karena untuk minggu depan, ujian semester pertama mereka sudah dimulai. Dan seperti kemarin-kemarin, di jam segini kelas alpha centauri sedang sibuk-sibuknya mengerjakan soal. Hari ini pun mereka punya jadwal untuk mengerjakan tugas bahasa Inggris bersama-sama.

Di tengah senyapnya ruang kelas, pensil yang Ragas pegang untuk mencoret jawaban jatuh ke lantai. Bunyinya memang kecil, tapi mengingat suasana kelas sedang sepi-sepinya, bunyi yang kecil itu jadi terdengar besar di telinga mereka.

Sontak anak kelas yang tadinya sedang sibuk mengerjakan soal langsung menoleh bersamaan ke arah Ragas. Sementara lelaki yang menjadi pusat perhatian itu hanya bisa terkekeh dan meminta maaf kepada teman-temannya yang lain.

Tapi setelahnya, keadaan jadi makin ribut setelah salah seorang dari mereka berseru. "Ah, pusing juga tiap hari ngerjain latsol teruss!! Bosen guee!!" katanya.

Yang lain langsung ikut mengumandangkan kalimat setuju. Mau bagaimanapun, mereka tetap manusia biasa yang butuh penyegaran otak setelah satu minggu full mengerjakan latihan soal tanpa henti. Akhirnya, Ragas berdiri dari duduknya dan meregangkan badannya sendiri.

"Main game yuk!!" ajak Ragas pada teman-teman sekelasnya. Kiranya sudah lama mereka tidak bermain game bersama. Tapi buru-buru anak kelas tolak karena permainan game yang biasa mereka lakukan pun masih harus menggunakan otak.

"Kita main permainan yang nggak pake otak aja, alias permainan santai," usul Alma.

Mereka kembali ribut untuk menentukan permainan apa yang sekiranya bisa mereka mainkan untuk penyegaran otak seperti ini. Ezekiel menepuk mejanya dan menyuruh teman-teman kelasnya untuk diam sejenak. Kemudian lelaki itu memanggil Sera yang juga terlihat tengah berpikir. "Ketua!" panggilnya.

Sera menoleh. "Permainan apa yang sekiranya bisa kita mainkan tanpa berpikir dengan otak?" tanya Ezekiel.

"Gimana kalau kita main truth or dare aja?" usul Sera. Lalu keadaan kelas kembali ricuh dengan kalimat setuju. Sepertinya itu tidak terlalu buruk untuk dilakukan juga.

Ragas mengangkat tangan. "Biar lebih menantang, gimana kalau kita ganti truth nya jadi dare juga? Dare or dare?" usul Ragas. Wah, sudah pasti tantangan ini disetujui oleh anak kelas. Karena alpha centauri sangat menyukai tantangan.

"Setujuu!!" seru semuanya. Sera tersenyum senang seperti mendapat berlian di tengah lautan. Gadis itu berdiri dan berjalan ke depan kelas, sementara teman-teman yang lain sudah menggeser kursi mereka ke tepi agar lahan di tengah kelas kosong.

Setelah semua meja dan kursi mereka pinggirkan, langsung saja anak kelas duduk melingkar di sana. Sera dan Putra menyiapkan satu botol minuman plastik untuk diletakkan di tengah-tengah mereka. Kemudian setelah semuanya siap, Sera memimpin di tengah-tengah lingkaran sementara Putra duduk di samping Giu, bergabung dalam lingkaran itu.

Alpha CentauriМесто, где живут истории. Откройте их для себя