Cloak and Dagger

5.2K 717 49
                                    


"Behind her gentle character, the strength of armor was found." Erin Forbes


Jakarta, Januari 2019

"Jadi plan kalian nih apa buat perencanaan produksi tahun ini, to reduce the low reject rate? Tahun kemarin performa produktifitas dan efisiensi kita cukup dapat atensi dari Pak Andaka," tanyaku sebagai salah satu metode kolaboratif yang sering aku gunakan ketika aku dan tim-ku mendapat project baru dari para direksi, aku ingin mendengar pendapat mereka juga meskipun aku sudah punya cadangan dari kepalaku sendiri tetapi siapapun bisa membangun tim dan project ini untuk bisa berjalan dengan baik, toh? Jadilah aku lebih suka berkomunikasi dua arah dengan ide-ide atau rencana-rencana yang bukan hanya datang dariku saja, tapi mereka juga bisa. Dengan begitu aku bisa jadi lebih mudah untuk mengorganisir informasi pun menciptakan produktivitas utuh dalam tim karena semua orang memiliki porsi yang sama besar.

Aku sedang mengadakan meeting dan evaluasi awal tahun bersama tim-ku berhubung tahun kemarin kami dijejali tumpukan project yang harus berjalan dan selesai di tahun ini oleh para pihak management sebelum mengakhiri minggu ini mumpung semua tim masih berkumpul di kantor. Rasanya jika diakumulasi pekerjaanku dengan rasa lelahku di tahun kemarin sampai pada penghabisan detik terakhirnya, I deserve my day off. Tapi mengingat tim produksi juga sudah mengejar-ngejar bagian project untuk segera membuat product quality planning dan aku tidak bisa begitu saja meninggalkan tim-ku untuk kewalahan tanpa arahan pasti mengenai manajemen workflow kami, jadilah awal tahun ini aku tetap memulainya dengan bekerja. Seperti tiada habisnya, semakin dikerjakan, semakin banyak bukan justru semakin habis.

"Tetap pakai quality core tools buat proses produksinya tetap stabil, Mbak," Ganes menjawab pertanyaanku tanpa ragu. Sebenarnya aku punya tim yang besar, hanya saja mereka terbagi menjadi bagian planning dan production, seringnya aku hanya meeting dengan beberapa kepala yang bisa dengan mudah bertukar isi denganku, sedangkan lainnya nanti aku pantau ketika tahap planning selesai dikerjakan atau secara bergantian. Aku juga sering mengajak mereka berbicara satu per satu orang ketika mereview kinerja mereka sekalian membantu mereka untuk evaluasi dan atau berbincang ringan agar aku bisa sekalian mengenal dan memahami masing-masing orang dari tim-ku. Bagaimanapun aku harus mengidentifikasi lebih lanjut kelemahan dan kelebihan tim-ku dimulai dari tiap personalnya agar aku bisa paham dan yakin untuk meningkatkan potensi tim-ku saat bekerja, hubungan interpersonal memang penting dibangun dalam sebuah tim terlebih aku pemimpin project kami.

Aku mengangguk setuju dengan Ganes. "Proses produksi masih banyak banget defect, ya?" tanyaku kepada Nelia sebagai salah satu tim yang memantau bagian produksi. "Padahal sampling kita termasuk kuat, loh." Aku mengingat para tim inspeksi yang ada di bagian manufacturing selalu mengecek setiap karakteristik unit satu-per satu walaupun unit produksi yang berdatangan lebih dari seribu.

"Nggak banyak kok, Bu." Berbeda dengan Roni dan Ganes yang memilih untuk memanggilku dengan panggilan 'Mbak', beberapa tim wanita seperti Nelia atau Via justru lebih senang memanggilku dengan panggilan 'Bu'. Dan seperti kataku sebelumnya kalau aku tidak akan pernah mempermasalahkan soal panggilan, bahkan jika mereka ingin memanggilku dengan sebutan namaku langsung. "Inspector product control kita lumayan akurat, soalnya terbantu juga sama analisa SPC." Bagian product control memang harus membuat keputusan berdasarkan hasil pengukuran yang dibantu alat tersebut, dan hasilnya bergantung dari kualitas sistem pengukuran mereka dan masuk ke dalam range spesifikasi.

"Okay, tahun kemarin kita sampai ya di angka dua ratus ribu?" aku mencatat menggunakan pen tabletku di halaman note yang sudah terisi berbagai jenis tulisan. Kelima orang yang ada di depanku mengangguk mengamini pertanyaanku. "Tahun ini kita harus sampai ekspor dua ribu di masing-masing Jepang dan Korea. Realistis nggak tuh?" tanyaku dan mulai memijit keningku padahal tidak terasa sakit, hanya menandakan gesturku ketika sedang deep think.

Tell No Tales | CompletedWhere stories live. Discover now