In one's blood

8.8K 582 150
                                    


"Family is not an important thing, it's everything."
Michael J. Fox


Gemima's POV


Jakarta, at a time that can only exist in your imagination.

"So Mr. Minoru, everything that we discussed about the event has been noted by me and I will immediately submit it to Mr. Angga."

Aku sedang ada pada sambungan video conference dengan salah satu business innovation yang sudah banyak membantu Hygen dalam penjualan dan pemasaran unit kami di Jepang sana—Mr. Minoru Takahara. 

Ini hari Sabtu, seharusnya memang aku libur dari perintilan pekerjaan dan menghabiskan waktu bersama keluargaku, tetapi mau dikatakan apalagi? Sore tadi sebelum Asar, Iman mengirimkanku surel yang berisikan undangan untuk Tokyo Motor Show yang dikirimkan langsung oleh Asosiasi Manufaktur Otomotif Jepang untuk Hygen dan seharusnya kami hadiri di bulan ketujuh tahun ini karena dalam hitungan tahun unit kami sudah terjual lebih dari ratusan ribu unit di sana dan itu sudah melampaui target penjualan kami dari tahun ke tahun. Sungguh Hygen menjadi perusahaan otomotif dengan keuntungan tak main-main dari tahun ke tahun.

"I give you a hand, Mrs. Gemima. The last time we spoke with Mr. Angga, he asked us to increase it to 84% with the distribution we presented last month. We did it, until 87%. It's a big opportunity and you've made it." Mr. Minoru berbicara dengan senyuman puas di seberang sana.

Tokyo Motor Show adalah salah satu event yang ter pernah terlupakan oleh Pak Angga untuk didatangi beliau bahkan sebelum Hygen akhirnya bisa masuk ke dalam list mereka di tahun ini. Seharusnya ini semua di-handle langsung olehnya, namun kami semua paham bagaimana sibuknya manusia passionate satu itu semenjak Pak Andaka memutuskan untuk pensiun beberapa bulan lalu. Selain Julian, beliau kerap kali membuatku sibuk di hari weekend dan aku harus pintar-pintar membagi waktu untuk semua ini dan fokus dengan semua hal yang sekarang aku tangani, soal pekerjaan dan tentu saja soal rumah dan keluargaku.

"Sure Mr. Minoru," aku senang membawa kabar ini yang berarti kami akan segera membawa tim kami ke Jepang sana agar bisa mengetahui lebih lanjut untuk keseluruhan event tersebut. Sementara akan banyak sekali hal-hal terbaru soal otomotif dan modifikasi yang harus dijadikan topik pikiran tim manufaktur untuk membawa satu dan dua hal yang berbeda ke sana nanti. "Let's make this work and make Hygen even bigger."

"That kind of energy that I like, I really like about the whole Hygen team." Mr. Minoru membuatku tertawa girang mendengarnya mengatakan hal itu dengan sebuah gerakan yang berlebihan. "Please give me good information after this. Sorry if I disturb your time at home. I hope the kids don't nag me there for making their mother sneak off and leave them to play."

"Oh, no problem. The kids won't be fussy about my hectic job." tanganku otomatis terkibas di udara.

"Well, okay. I think that's enough for now, I'll end this. Thank you, Mrs. Gemima." Setelah membalas salam untuk mengakhiri panggilan ini, aku mengakhiri aplikasi yang menyambungan panggilan videoku dengan Mr. Minoru tadi.

Menghembuskan napas berat dan menyugar poni tipis pada keningku, aku meraih bando hitam yang ada di atas meja kerja yang lebih sering digunakan oleh Re ini dibanding aku ketika sedang di rumah. Berhubung aku tadi memang sedikit mengendap-ngendap untuk bisa berganti pakaian dan memulas sedikit make-up sebelum jadwal meeting dengan Mr. Minoru datang di laman surelku, teringat kalau tabletku berada di atas meja ini, kupikir lebih baik aku tetap di sini dari pada pindah ke dalam kamar.

Tell No Tales | CompletedWhere stories live. Discover now